Rabu, 30 Januari 2019

Perbedaan Format ppt, pptx, pps dan ppsx di MS. PowerPoint

Microsoft merupakan salah satu perusahaan software terbesar di dunia. Selain windows, microsoft juga terkenal dengan microsft office nya. Nah, kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu yang mungkin belum semua orang tahu. Walaupun mungkin beberapa orang sudah mengenal format ini namun tidak salahnya kan kalau saya jelaskan sedikit hehe, siapa tahu ada yang belum paham perbedaanya.
Perbedaan Format ppt, pptx, pps dan ppsx di MS. PowerPoint

PPT

  • Format default MS.PowerPoint 2003
  • Masih berbasis data Biner
  • Fleksibelitas masih terbatas
  • Feature Kurang kalo dibandingkan PPTX
PPTX

  • Format default MS.PowerPoint 2007
  • Berbasis format XML
  • Lebih baik dari PPT karena lebih fleksibel
  • Dukungan multimedia yang lebih baik

PPS

  • Termasuk format MS.PowerPoint 2003
  • Berbasis data Biner
  • Read Only Document (Hanya bisa dibaca tanpa bisa diedit kecuali yang punya doc atau pakai trik tertentu)
PPSX

  • Pengembangan dari PPS
  • Termasuk format MS.PowerPoint 2007
  • Berbasis Format XML
  • Peningkatan yang lebih baik dari PPS

Mengenal Format PDF

Pernah mendownload dan mungkin secara tak sengaja menemukan file yang mempunyai ekstensi atau akhiran PDF? Kami yakin sebagian besar orang pasti sudah cukup akrab dan mulai menyukai jenis format yang satu itu. Yep, untuk saat ini... konon... format PDF telah dinobatkan menjadi salah satu jenis format yang paling populer. Kenapa? Apa sebabnya? Apa keistimewaan yang dimiliki oleh format PDF? Siapa pembuatnya? Nyok same-same kite pleajari.
Kata bapak... PDF itu nduk... sebenar-benarnya adalah singkatan dari Portable Document Format. Format PDF ini pertama kali dan masih tetap terus dikembangkan oleh Adobe Systems. Kenapa? Untuk apa mereka melakukannya? Hal itu mereka lakukan semata-mata demi mencari kejayaan dan ketenaran, sekaligus mencari dan menemukan sebuah format dokumen yang unik untuk digunakan pada software buatan mereka, yaitu... Acrobat viewers.
Dan seperti nama yang disandangnya... Portable, yang artinya kira-kira... mudah digunakan untuk semua jenis perangkat, kata bapak... format ini juga dibuat dan ditujukan agar bisa dibuka dan digunakan pada semua jenis platform dan komputer. Mulai dari Windows, Linux, hingga ke Machintos. Mulai dari PC, ponsell... sampai ke PDA, dan entah apalagi nanti.
Dan hebatnya lagi, dimanapun, alat apapun yang digunakan untuk membuat dan melihat format PDF ini, semuanya akan tampak sama persis. Misalnya, katakanlah seseorang membuat dokumen PDF dari komputer yang menggunakan platform Windows. Kemudian, setelah selesai, dia ingin mengirimkan file tersebut ke teman-temannya yang menggunakan komputer berbasis Linux, Machintos, juga PDA. Apakah itu akan menjadi masalah?
Nope. Bagaimana dokumen PDF tersebut akan di tampilkan oleh komputer dan PDA sang teman-teman tadi, akan sama persis dengan bagaimana dokumen tersebut dibikin oleh komputer sang pembuat. Hebat bukan? Coba lakukan hal ini dengan format dokumen lain. Format DOC (MS. Word) atau XLS (Excel) misalnya. Rasa-rasanya hal itu masih sulit untuk dilakukan.
Emang sih... saat ini sudah semakin banyak jenis dokumen yang bisa Lintas Platform. Tapi rasa-rasanya, belum ada yang mampu menyaingi ke Portable-an dari format PDF. Mungkin itulah salah satu alasan mengapa format PDF ini disukai oleh orang banyak dan kebanyakan orang. Para internet marketer misalnya, mereka menggunakan format PDF ini sebagai format standard untuk membuat dan menyebarkan pesan-pesan moral mereka.
Karena itulah teman... jangan heran jika kelak suatu hari nanti, kamu akan sering menemukan file-file yang berformat PDF ini di internet. Tapi... apakah file-file PDF itu cukup aman untuk di download dan dibuka? Apa file-file PDF itu nggak berbahaya? Apa file-file PDF itu nggak malah menjadi sarana untuk penyebar virus dan sumber malapetaka?
Nope. Kamu nggak perlu takut, resah, gelisah, atau merasa ogah untuk mendownload dan membuka file-file yang berformat PDF. Tidak seperti jenis format-format dokumen lain yang sangat rentan dan selalu menjadi sasaran para penyebar virus dan malapetaka, format PDF ini relatif jauh lebih aman dan jauh dari segala ancaman virus.
Setidaknya... kami belum pernah mendengar ada virus yang mendekam di file PDF. Atau mungkin telinga kami saja yang budi (budek dikit) hingga tidak pernah mendengarnya? Bagaimana dengan mu? Apa komputer mu pernah terjangkiti virus gara-gara mendownload atau membuka file PDF? Gimana ceritanya? Cerita'in dunk!!!
Bagaimana dengan versi? Apa format PDF juga ada versi-versian? Yup, tentu saja. Seperti saudara-saudaranya yang lain, format PDF itu juga punya banyak versi. Dari mulai versibandung, versibaya... versimalang... eh salah... ma'af... kalo versi itu mah... singkatan dari versatuan sepak bola Indonesia.
Yang kami maksud sebenarnya adalah... file-file PDF itu sebenarnya memang punya bermacam-macam versi. Sampai saat ini dan nanti, pihak pembuat dan pemilik syah dari format PDF, yaitu... Adobe... masih terus menerus dan tak henti-hentinya, dan juga tak bosan-bosannya mengembangkan format PDF ini. Versi ini biasanya dimulai dengan angka. Misalnya versi 1.3, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7... dst.
Lalu, apakah versi-versi yang berlainan itu ada perbedaannya? Tentu saja kawan. Jika tidak, ngapain orang-orang Adobe mau repot mengubah-ubah dan memberi versi yang berlainan. Pengubahan dan pembaruan versi tersebut semata-mata memang dimaksudkan untuk terus menambahkan fitur-fitur dan berbagai kelebihan serta kecanggihan kedalam file-file yang berformat PDF.
Semakin tinggi versinya, berarti semakin banyak pula fitur dan kelebihan yang ditambahkan kedalamnya. Emang, apa saja kelebihan dan fitur-fitur yang ada di dalam file yang berformat PDF itu? Oohh... banyak... buanyak sekali. Akan sangat panjang dan melelahkan... kalo mao diceritaken sekaligus semuanya disini. Tapi ndak usah khawatir... nanti kita bakal membahasnya disini. Tapi sebelum itu, kita pelajari dulu format-format standard dari file PDF, mau?
Seperti bidang-bidang komputer lainnya, misalnya networking, printing, transfering, capturing, screening, viewing, coding, softwering, platforming, dan bau pesing... agar tidak terjadi kekacauan dan kesimpangsiuran dalam penggunaan file-file yang berformat PDF, maka... dibuatlah standarisasi untuk file berformat PDF.
Untuk saat ini, ada empat format PDF yang diakui dan sudah distandarisasi, yaitu:
  • PDF/X. Standard ini merupakan sub-bagian dari format PDF yang digunakan oleh industri percetakan. Standarisasi ini dimaksudkan agar file-file yang menggunakan format PDF/X ini bisa dicetak dengan tingkat keakuratan yang sama oleh semua jenis printer.
  • PDF/E. Kalo format PDF yang satu ini khusus ditujukan untuk enginer atau teknisi. Standarisasi ini dibuat dengan tujuan agar semua designer memiliki keragaman dalam membuat file PDF yang digunakan untuk menyimpan dan menyebarkan hasil design-nya.
  • PDF/A. Standard ini khusus ditujukan untuk dokumen-dokumen yang akan dijadikan arsip. Standarisasi ini dibuat dengan tujuan untuk memastikan bahwa file-file arsip yang disimpan dengan format PDF/A ini akan tetap bisa dibuka dan digunakan dimasa-masa yang akan datang.
  • PDF/UA. Saat tulisan ini dibuat... konon... standard yang satu ini masih dalam tahap drafting atau perancangan. Standard ini dibuat dengan tujuan untuk membuat format PDF yang Universal. Format ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan akses dan kemudahan pada semua user yang menggunakan handled devices, misalnya PDA.
Nah, itu tadi format-format standard dari file-file PDF. Lalu, bagaimana dengan program untuk membuka dan membuat file-file berformat PDF? Apakah program-program itu ada jenis-jenisnya juga? Tentu ada. Pihak Adobe tentu saja tidak bodoh dan sangat sadar bahwa ada banyak bidang industri yang ingin menggunakan format PDF ini.
Karena itu, mereka juga sudah menyiapkan berbagai jenis produk, misalnya:
  • Adobe Reader - Atau biasa kita kenal dengan nama Acrobat Reader. Program ini dibuat, lalu dibagikan oleh pihak Adobe secara gratis, dan dapat digunakan juga diistribusikan oleh siapapun yang berkepentingan. Program ini berguna untuk membuka, menampilkan, mencetak, membuat komentar dan review, dari file-file yang berformat PDF.
Adobe Reader
  • Acrobat Elements - Program ini dibuat untuk memberikan licensi secara massal (dalam jumlah yang banyak). Misalnya 100 buah atau lebih. Produk ini ditawarkan oleh Adobe kepada perusahaan-perusahaan yang ingin membeli produk Acrobat dalam jumlah yang banyak (borongan). Fitur-fitur yang terdapat didalam produk ini antara lain untuk menampilkan, mencetak, dan membuat file berformat PDF.
  • Acrobat Standard dan Professional - Tidak seperti Acrobat Element, Acrobat Standard dan Professional lebih ditujukan untuk konsumen perorangan. Fitur-fitur yang terdapat didalamnya antara lain: Form field authoring, Professional printing, Adding Adobe Reader usage rights, Redaction, Batch processing, Creating index files, Creating PDF Files.
Acrobat Standard dan Professional
  • Acrobat 3D - Semua fitur yang terdapat di dalam produk Acrobat Profesional, juga disertakan ke dalam produk Acrobat 3D ini. Namun, however, akan tetapi... Acrobat 3D ini lebih ditujukan untuk kalangan engineering atau teknisi. Acrobat 3D juga memiliki fitur-fitur tambahan, misalnya: Acrobat 3D Toolkit, 3D Capture untuk UNIX, dan mampu mengkonversi file-file berformat CAD menjadi PDF.
Acrobat 3D
Nah, itu tadi beberapa jenis produk yang ditawarkan oleh pihak Adobe. Masing-masing produk dibuat dan dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan dari konsumen yang menjadi target. Lalu, bagaimana dengan mu? Produk mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan mu? Apakah kau cuma ingin menampilkan dan mencetak file PDF saja?
Jika begitu, maka, Acrobat Reader sudah cukup untuk kebutuhan mu. Kamu bisa mendownload atau mengcopy, lalu menggunakannya secara bebas dan gratis. Yep, ga perlu membayar, atau merasa berdosa karena merasa tidak membayar, atau tidak merasa berdosa karena membayar, atau merasa membayar karena tidak berdosa. Atau karena berdosa, lalu tidak membayar. Entahlah... kami sendiri jadi bingung karenanya.
Tapi kalo kamu ingin membuat atau mengkonversi file menjadi PDF atau sebaliknya, berarti kamu membutuhkan lebih dari sekedar Acrobar Reader. Mungkin kamu bisa mencoba Acrobat Standard, Profesional, atau bahkan Acrobat 3D.

cara ngeprint di ms excel

Anda dapat mencetak seluruh atau sebagian lembar kerja dan buku kerja, satu per satu maupun beberapa sekaligus. Jika data yang ingin dicetak berada dalam tabel Microsoft Excel, Anda dapat mencetak tabel Excel saja.
Anda juga dapat mencetak buku kerja ke file dan bukan ke printer. Hal ini dapat membantu ketika Anda perlu mencetak buku kerja menggunakan tipe printer yang berbeda dari yang biasanya digunakan untuk mencetak.

Sebelum mencetak

Sebelum mencetak apa saja di Excel, perlu diingat bahwa terdapat banyak opsi yang tersedia untuk pengalaman cetak yang optimal. Untuk informasi selengkapnya, lihat Mencetak di Excel.
Penting: Beberapa pemformatan, seperti teks berwarna atau pewarnaan sel mungkin terlihat bagus pada layar tetapi tidak demikian ketika Anda ingin mencetaknya dengan printer hitam putih. Anda mungkin juga ingin mencetak lembar kerja dengan menampilkan garis kisi sehingga data, baris, dan kolom tampak lebih baik.

Mencetak satu atau beberapa lembar kerja

  1. Pilih lembar kerjayang ingin Anda cetak.
  2. Klik File > cetak, atau tekan CTRL + P.
  3. Klik tombol Cetak atau sesuaikan Pengaturan sebelum Anda mengklik tombol Cetak.

Mencetak satu atau beberapa buku kerja

Semua file buku kerja yang ingin Anda cetak harus dalam folder yang sama.
  1. Klik File > Buka.
  2. Tahan CTRL klik nama setiap buku kerja untuk mencetak, dan lalu klik cetak.

Mencetak semua atau sebagian lembar kerja

  1. Klik lembar kerja, lalu pilih rentang data yang ingin Anda cetak.
  2. Klik File, lalu klik Cetak.
  3. Di bawah Pengaturan, klik panah di samping Cetak Lembar Aktif, lalu pilih opsi yang sesuai.
    Di bawah Pengaturan, klik Cetak Seluruh Lembar Kerja
  4. Klik Cetak.
    Catatan: Jika lembar kerja telah ditentukan area cetak, Excel akan mencetak hanya area cetak tersebut. Jika Anda tidak ingin mencetak hanya area cetak yang ditentukan, pilih kotak centang Abaikan area cetak . Pelajari selengkapnya tentang mengatur atau menghapus area cetak.

Mencetak tabel Excel

  1. Klik sel dalam tabel untuk mengaktifkan tabel.
  2. Klik File, lalu klik Cetak.
  3. Di bawah Pengaturan, klik panah di samping Cetak Lembar Aktif, lalu pilih Cetak Tabel yang Dipilih.
    Cetak Tabel yang Dipilih
  4. Klik Cetak.

Mencetak buku kerja ke file

  1. Klik File, lalu klik Cetak, atau tekan Ctrl+P.
  2. Di bawah Printer, pilih Cetak ke File.
    Opsi Cetak ke File
  3. Klik cetak.
  4. Dalam kotak dialog Simpan Hasil Cetak Sebagai, masukkan nama file, lalu klik OK. File akan disimpan dalam folder Dokumen
Penting: Jika Anda mencetak file yang disimpan menggunakan printer lain, hentian halaman dan jarak font dapat berubah.

cara menambah extensi di Google Chrome

Anda dapat menyesuaikan serta menambahkan fitur dan fungsi Chrome dengan menambahkan ekstensi dari Chrome Web Store.

Menginstal ekstensi

  1. Buka Chrome Web Store.
  2. Cari dan pilih ekstensi yang diinginkan.
  3. Klik Tambahkan ke Chrome.
  4. Beberapa ekstensi akan memberi tahu Anda jika memerlukan izin atau data tertentu. Untuk menyetujui, klik Tambahkan ekstensi.
Untuk menggunakan ekstensi, klik ikon di sebelah kanan kolom URL.


Jika Anda menggunakan komputer melalui kantor atau sekolah, organisasi Anda mungkin memblokir beberapa ekstensi.

Mengizinkan ekstensi membaca dan mengubah data situs

Beberapa ekstensi memerlukan izin untuk membaca dan mengubah data situs. Anda dapat mengubah izin ekstensi Anda kapan saja.
  1. Di komputer, buka Chrome Chrome.
  2. Di toolbar, klik kanan ekstensi.
  3. Arahkan kursor ke “Ekstensi Ini Dapat Membaca dan Mengubah Data Situs”. Kemudian, tentukan izin mana yang Anda berikan pada ekstensi tersebut:
    • Saat Anda Mengklik Ekstensi: Ekstensi hanya aktif saat Anda mengkliknya. Tindakan ini hanya mengizinkan ekstensi untuk mengakses situs saat ini di tab atau jendela yang terbuka. Jika Anda menutup tab atau jendela, Anda harus mengklik ekstensi untuk mengaktifkannya lagi.
    • Di [situs saat ini]: Izinkan ekstensi untuk otomatis membaca dan mengubah data di situs saat ini.
    • Di semua situs: Izinkan ekstensi untuk otomatis membaca dan mengubah data di semua situs.

Menambahkan atau menghapus akses ke situs tertentu

  1. Di komputer, buka Chrome Chrome.
  2. Di kanan atas, klik Lainnya  Yang Lain berikutnya  Fitur lainnya berikutnya Ekstensi.
  3. Di ekstensi, klik Detail.
  4. Pada bagian “Izin”, tambahkan atau hapus situs:
    • Tambahkan: Di sebelah kanan “Situs yang diizinkan”, klik Tambahkan.
    • Jika Anda tidak melihat opsi ini, ubah “Izinkan ekstensi ini untuk membaca dan mengubah semua data Anda di situs web yang Anda kunjungi” ke Di situs tertentu.
    • Hapus: Di sebelah kanan situs, tap Lainnya Yang Lain berikutnya Hapus.

Meng-uninstal ekstensi

Di sebelah kanan kolom URL, cari ikon ekstensi. Klik kanan ikon dan pilih Hapus dari Chrome.
Jika Anda tidak melihat ikon ekstensi:
  1. Di komputer, buka Chrome.
  2. Di kanan atas, klik Lainnya Yang Lain berikutnya Fitur lainnya berikutnya Ekstensi.
  3. Pada ekstensi yang ingin dihapus, klik Hapus.
  4. Konfirmasi dengan mengklik Hapus.

Mengelola ekstensi

  1. Di komputer, buka Chrome.
  2. Di kanan atas, klik Lainnya Yang Lain berikutnya Fitur lainnya berikutnya Ekstensi.
  3. Buat perubahan Anda:
    • Aktifkan/nonaktifkan: Mengaktifkan atau menonaktifkan ekstensi.
    • Izinkan akses rahasia: Pada ekstensi, klik Detail. Aktifkan Izinkan dalam mode rahasia.
    • Perbaiki kerusakan: Temukan ekstensi yang rusak dan klik Perbaiki. Konfirmasi dengan mengklik Perbaiki ekstensi.
    • Izinkan akses situs: Pada ekstensi, klik Detail. Di samping “Izinkan ekstensi ini untuk membaca dan mengubah semua data Anda di situs web yang Anda kunjungi”, ubah akses situs ekstensi ke Saat diklik, Di situs tertentu, atau Di semua situs.

Menghapus Iklan atau sampah di google chrome

Jika beberapa masalah di bawah ini muncul di Chrome, artinya ada software yang tidak diinginkan atau malware terinstal di komputer Anda.
  • Iklan pop-up dan tab baru yang tidak dapat ditutup
  • Halaman beranda atau mesin telusur Chrome selalu berubah tanpa izin Anda
  • Ekstensi Chrome atau toolbar yang tidak diinginkan terus muncul
  • Browsing dibajak dan diarahkan ke halaman atau iklan yang tidak dikenal
  • Peringatan tentang virus atau perangkat yang terinfeksi
Di masa mendatang, hindari software yang tidak diinginkan dengan hanya mendownload file atau membuka situs yang terjamin keamanannya.
Sebelum menyetel ulang setelan browser di Windows atau Mac, periksa apakah ada program yang tidak diinginkan di komputer Anda.
Memeriksa malware di komputer (Windows)
Chrome dapat membantu menemukan program yang mencurigakan atau yang tidak diinginkan di komputer Anda. Jika Chrome menemukan program yang tidak diinginkan, klik Hapus. Chrome akan menghapus software tersebut, mengubah beberapa setelan ke default, dan menonaktifkan ekstensi.
Anda juga dapat memeriksa malware secara manual.
  1. Buka Chrome.
  2. Di kanan atas, klik Lainnya Lainnya berikutnya Setelan.
  3. Di bagian bawah, klik Lanjutan.
  4. Di bagian “Setel ulang dan bersihkan”, klik Bersihkan komputer.
  5. Klik Cari.
Jika diminta untuk menghapus software yang tidak diinginkan, klik Hapus.

Menyetel ulang setelan browser

  1. Di komputer, buka Chrome.
  2. Di kanan atas, klik Lainnya Lainnya berikutnya Setelan.
  3. Di bagian bawah, klik Lanjutan.
    • Windows: Pada "Setel ulang dan bersihkan”, klik Setel Ulang Setelan berikutnya Setel Ulang Setelan.
    • Mac atau Chromebook: Pada "Setel ulang Setelan", klik Setel Ulang Setelan berikutnya Setel Ulang.
    • Linux: Pada “Setel Ulang Setelan”, klik Pulihkan setelan ke default aslinya berikutnya Setel Ulang Setelan.
Jika Anda menghapus program yang tidak diinginkan atau menyetel ulang setelan browser, mungkin beberapa ekstensi perlu diaktifkan kembali. Untuk  mengaktifkan ekstensi, di kanan atas, klik Lainnya Lainnya berikutnya Fitur Lainnya berikutnyaEkstensi. Hanya aktifkan ekstensi yang Anda percayai.
Masih belum berfungsi? Jika langkah-langkah di atas tidak berhasil, kunjungi Forum Bantuan Chrome. Anda juga dapat melaporkan software berbahaya.

Mengatasi Tinta Printer tidak keluar

Satu masalah printer yang sering kita temui adalah Tinta Warna Tidak Keluar saat mencetak. Tentu saja, hal ini sangatlah mengganggu dan menghambat pekerjaan yang sedang kita lakukan.

Bahkan, untuk printer tertentu, ada kasus dimana tinta warna pada printer masih penuh tetapi saat mencetak tetap saja warnanya tidak keluar sama sekali. Kenapa bisa demikian, apa sebenarnya yang terjadi pada printer kita itu? Ada beberapa sebab untuk masalah ini dan ada beberapa alternatif solusi untuk mengatasi masalah tinta warna yang tidak keluar tersebut.

Pada artikel-artikel sebelumnya sebenarnya sudah banyak kita bahas mengenai berbagai permasalahan pencetakan pada mesin printer kita. Namun situs khusus printer memang belum membahas masalah yang satu ini secara lebih rinci.

Oleh karena itu pada kesempatan ini kita akan mencoba membahas seputar permasalahan tentang Printer Tinta Warna Tidak Keluar tersebut. Penting untuk kita mengetahui berbagai latar belakang yang mengakibatkan mesin printer kita tidak dapat bekerja secara normal seperti ini, karena hal ini akan berkaitan dengan cara mencegah printer mengalami masalah yang sama di kemudian hari.

Untuk masalah yang satu ini biasanya ada beberapa jenis kasus yang bisa kita alami. Pada beberapa printer, masalah warna tidak keluar ini bisa terdiri dari beberapa jenis yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Warna merah tidak keluar
2. Tinta warna biru tidak keluar
3. Tinta warna kuning tidak keluar
4. Semua warna tinta tidak keluar
5. Hasil cetak warna tercampur (merah jadi biru, hijau jadi kuning, coklat jadi ungu dan sebagainya)

Dari berbagai tipe masalah tersebut ada yang mengharuskan kita melakukan penanganan yang berbeda dan ada juga yang dapat di atasi dengan menggunakan satu langkah saja. Lalu apa solusi untuk masalah tinta warna tidak keluar tersebut?

A. Penyebab Tinta Warna pada Printer Tidak Keluar

Untuk dapat menentukan langkah apa yang tepat maka kita sebaiknya mengetahui terlebih dahulu apa yang menyebabkan tinta warna yang ada pada perangkat printer kita tidak dapat keluar saat digunakan untuk mencetak. Karena itu kita harus mencari tahu terlebih dahulu penyebabnya sebelum melakukan perbaikan. Masalah seperti ini dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut:

a) Tinta telah habis
b) Tinta tersumbat
c) Cartridge rusak

Berbagai indikator penyebab terjadinya masalah pada printer tersebut di atas bisa saja terjadi karena kelalaian kita atau bisa juga karena faktor lain. Agar lebih jelas mari kita lihat satu persatu penjelasan di bawah ini.

Tinta telah habis
Kadang karena panik dan kurang begitu mengerti mengenai printer hal ini bisa terjadi yaitu tinta pada printer telah habis namun masih digunakan untuk mencetak. Tentu saja, karena tinta sudah habis maka saat kita mencetak maka warna tinta tersebut tidak akan keluar. Baca juga: mengatasi hasil cetak bergaris printer

Untuk mengetahuinya kita dapat memperhatikan beberapa ciri pada hasil cetakan sebelumnya. Ciri tinta printer habis biasanya akan didahului dengan hasil cetakan yang bergaris dan semakin pudar. Hal ini dapat terjadi pada semua warna yang ada.

Contohnya, kalau tinta merah habis maka cetakan warna merah lama kelamaan akan bergaris dan memudar, jika yang habis tinta biru maka hasil cetakan warna biru pun akan memudar dan bergaris dan seterusnya. Lebih jelasnya, hasil cetakan dibagian atas kertas masih normal kemudian bagian tengah akan mulai pudar dan bergaris dan bagian akhir kertas akan semakin tidak jelas dan kabur.

Tinta tersumbat
Tinta tidak keluar bisa juga di sebabkan karena tinta tersumbat. Ada beberapa kemungkinan penyumbatan yang bisa terjadi, pertama bisa tersumbat di bagian selang tinta (jika memakai infus) atau bisa juga tersumbat pada cartridge printer-nya.

Gejala untuk penyumbatan ini juga menghasilkan hasil cetakan yang tidak sempurna yaitu bergaris, pudar dan bahkan tidak ada warna apapun yang keluar. Yang membedakan hasil cetakan tinta tersumbat dan tinta habis ini juga tidak begitu kentara apalagi jika kita tidak terbiasa dengan masalah cetak mencetak.

Untuk membedakan hasil cetakan tinta habis dan tersumbat kita dapat melihat dengan teliti kertas cetakan yang ada. Jika warna pudar dan bergaris secara merata dari awal sampai akhir maka akan cenderung ke penyumbatan tinta.

Cartridge rusak
Kalau tinta tidak keluar bisa juga dikarenakan komponen printer kita yang bermasalah, dalam hal ini cartridge yang sudah rusak atau aus. Kalau cartridge rusak biasanya hasil cetakan akan pudar seluruhnya atau bergaris seluruhnya atau bahkan tidak keluar seluruhnya.

Jika ketiga atau salah satu penyebab tersebut terjadi pada printer yang kita gunakan maka sudah jelas bahwa hasil cetak pada printer akan mengalami masalah.

B. Cara Mengatasi Tinta Warna Tidak Keluar

Di atas telah dipaparkan secara rinci apa saja yang mungkin dapat menyebabkan kerusakan printer ini. Sekarang dengan latar atau bekal analisa penyebab kerusakan tersebut kita dapat menentukan langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini.

Langkah atau cara untuk mengatasi masalah tinta printer ini dapat kita bagi ke dalam 3 langkah sesuai dengan gejala dan penyebab yang ada.

Mengatasi Printer Tinta Warna Tidak Keluar jika Tinta telah habis
Jika kita mengalami masalah ini maka langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan memeriksa dan memastikan bahwa tinta pada printer yang kita gunakan masih ada dan belum habis. Kita dapat memastikan tinta tersebut belum habis dengan memperkirakan berat cartridge yang ada.

Jika penyebabnya karena tinta yang telah habis maka solusi yang bisa kita lakukan adalah dengan mengisi lagi warna tinta yang sudah habis tersebut.

Setelah mengisi tinta, pertama kita bisa melakukan cleaning atau deep cleaning terlebih dahulu baru setelah itu mencobanya kembali.

Jika setelah di isi dan setelah dilakukan cleaning (pembersihan) pada cartridge namun masalahnya belum teratasi maka kemungkinan besar penyebabnya memang bukan karena tintanya yang habis. Jika demikian maka kita bisa melakukan langkah selanjutnya yaitu memeriksa saluran tinta.

Mengatasi Printer Tinta Warna Tidak Keluar jika Tinta tersumbat
Setelah mengalami masalah ini pertama kita bisa melakukan langkah pertama di atas yaitu memastikan tinta masih cukup dan belum habis. Jika sudah dipastikan dan masalahnya belum teratasi maka selanjutnya kita bisa melakukan cek pada saluran tinta.

Kita bisa cek dan memastikan bahwa saluran tinta tidak ada yang tersumbat khususnya jika kita menggunakan printer yang telah di modifikasi atau printer infus.

Cara untuk mengetahui tersumbat atau tidaknya tinta kita bisa cek pada selang tinta pada printer infus. Jika menggunakan printer standar maka yang kita cek adalah cartridge printer-nya. Untuk selang infus kita bisa mengurutnya dari awal sampai akhir dari ujung penampung sampai pada bagian cartridge. Sedangkan untuk cartridge kita bisa melakukan deep cleaning untuk mengetahuinya.

Jika selang normal maka kemungkinan besar penyumbatan terjadi pada cartridge pada printer. Kalau cartridge-nya yang tersumbat maka yang harus kita lakukan adalah menghilangkan sumbatan yang ada. Cara menghilangkan sumbatan pada cartridge ada beberapa versi yaitu:

1) Melakukan deep cleaning
2) Mengelap kepala cartridge (tempat keluar tinta) dengan tisu yang dibahasi dengan air hangat
3) Merendam kepala cartridge dengan air hangat

Masalah sumbatan yang terjadi pada cartridge merupakan masalah yang paling sering terjadi dan paling sulit untuk di atasi apalagi jika sumbatan tinta tersebut telah parah.

Jika kita mengalami hal ini kita dapat mencoba mengatasinya dengan beberapa cara di atas namun sebaiknya kita mencari referensi yang lebih lengkap mengenai langkah-langkah mengatasi cartridge tersumbat yang lebih detail. Baca di: Cara mengatasi cartridge tersumbat (buntu)

Mengatasi Printer Tinta Warna Tidak Keluar jika Cartridge rusak
Kalau yang satu ini tentu solusinya paling gampang dan paling jelas. Apa solusi-nya jika cartridge sudah rusak? Jelas solusinya adalah menggantinya dengan yang baru. Tetapi hal ini bisa saja tidak berlaku bagi kita yang mampu mengatasi kerusakan tersebut seperti seorang teknisi.

Jika rusaknya karena tersumbat atau tinta beku atau tinta kering yang tidak bisa lagi di atasi dengan cara-cara di atas maka masih ada satu jalan lagi yang sedikit ekstrem. 

Caranya yaitu dengan membongkar penutup bagian atas cartridge dan membersihkan sumbatan dengan pembersih. Langkahnya, pertama buka tutup cartridge, kedua ambil busa yang ada di dalam lalu rendam dengan air hangat bersihkan dan keringkan, setelah itu bersihkan sumbatan pada ujung cartridge dengan alat pembersih tinta yang disedot, pasang kembali memakai perekat dan bisa di coba. 

Untuk kerusakan yang belum parah cara tersebut biasanya berhasil dan cartridge bisa digunakan kembali namun ada juga yang tidak. Dalam melakukan cara ini tentunya resikonya sangat besar, tidak dianjurkan untuk kita yang belum terbiasa karena bisa merusak cartridge.

Memang, terkadang kita terjepit dan harus kreatif dalam memecahkan masalah. Jika kita mengalami masalah seperti ini jika bisa belajar Mengatasi Printer Tinta Warna Tidak Keluar tersebut jika waktunya luang dan ada bahan untuk praktek.

cara mengatur ukuran kertas di Ms.Word

Di Word untuk Mac, Anda dapat memilih ukuran kertas yang sudah ditentukan sebelumnya dari daftar dan mengubah ukuran kertas untuk semua halaman di dokumen, untuk halaman tertentu, atau untuk bagian tertentu. Anda juga dapat mengubah ukuran kertas default yang digunakan untuk dokumen baru.

Saat Anda membuat dokumen baru, Word menerapkan ukuran kertas dan margin default yang disimpan dalam sebuah template (normal.dotm). Jika Anda sering menggunakan ukuran kertas yang berbeda dari ukuran default (misalnya, Hukum AS), Anda bisa mengatur default baru yang digunakan Word saat membuat dokumen baru. Jika dokumen saat ini diatur dengan margin yang Anda inginkan, Anda bisa menggunakan dokumen ini untuk mengatur margin default baru.

Untuk mengatur ukuran kertas (page layout) pada microsoft office word, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pada Menubar microsoft office word, pilih atau klik page layout
  2. Pada kolom page setup, pilih pengaturan yang anda inginkan yang meliputi: orientation, size, coloums
  3. Atau anda bisa memilih margin untuk memilih detail dari pengaturan. Ketika anda memilih margin maka akan terdapat pilihan kebawah yan meliputi las custom setting, normal, narrow, moderate dan lain-lain. akan tetapi jika anda ingin mengatur custum setting sesuai dengan keinginan anda maka pilih custom Margins pada menu bagian bawah.
  4. Maka akan muncul jendela Page Setup, disana terdapat pengaturan margin, paper dan layout.
  5. Pada menu margin terdapat pengaturan margin: left, right, top dan bottom. Orientation: Portrait dan Landscape dan lain lain.
  6. Pada menu paper, kita bisa mengatur ukuran kertas sesuai yang kita inginkan. klik paper size untuk memilih ukuran kertas yang diinginkan misalnya letters, A4, A5, Legal dan lain-lain. Atau kita bisa membuat custom paper sesuai dengan keinginan kita dengan menggati ukuran Width dan Hight.
  7. Pada menu Layout kita bisa mengatur Section, Header dan Footer.
  8. Jika semua sudah pengaturan sudah sesuai dengan keinginan, maka klik OK.